Miris memang
jika melihat keadaan anak muda jaman sekarang, ini sudah benar-benar gazhwul
fikri*. Saat pacaran sudah dibudidayakan, seks bebas mudah ditemukan, hingga akhirnya
banyak korban berjatuhan, terutama kaum hawa. Kebodohan terbesar yang pernah
aku lakukan adalah pacaran. Setelah belasan tahun baru aku mengetahui apa yang
sebenarnya ada dipikiran lelaki saat dia hendak mengajak wanita yang disukainya
untuk berkencan. Mungkin tak semua lelaki memiliki pikiran dan niat yang buruk
terhadap pasangannya, tapi apalah yang bisa diperbuat jika syetan telah hadir
diantara kedua insan yang sedang berduaan, apalagi didukung dengan suasana yang
jauh dari keramaian. Naudzubillah. Sebaik-baiknya pacaran, menurut aku ga ada
yang bisa dibilang baik, sekalipun mereka berjauhan, tak saling jumpa, dan
hanya berbicara melalu telepon genggam. Karena syetan tak akan pernah berputus
asa sebelum mangsanya terjerumus dalam perbuatan dosa yang akan membuatnya
merasa senang karena telah berhasil mengajak anak cucu Adam menuruti apa yang
syetan inginkan, yakni berbuat dosa, jauh dari perintah Allah. Sebagai seorang
wanita yang sedang dalam masa peralihan menuju kedewasaan, aku mencoba untuk
terus mengingatkan, mengingatkan, dan mengingatkan, khususnya untuk adik-adik
ku tersayang, jangan sampai kehilangan kehormatan hanya karena rayuan murahan. Juga
kepada teman-temanku sekalian, rasanya sudah bukan main-main lagi jika memang
sudah merasa nyaman, kenapa tidak menikah saja? Apalagi yang kalian inginkan,
setelah rela pertahankan hubungan yang sudah bukan bulanan, bahkan tahunan,
tunggu apalagi? Sudah yakinkan dengan pasangan kalian sekarang? Pria sejati
pasti kan datang untuk melamar, bukan maju mundur, tarik ulur, putus nyambung,
hubungan yang sudah lama ia pertahankan. Apakah hanya karena ingin dibilang
hebat karena telah bertahan atau memecahkan rekor menjalin hubungan terlama
dalam hal ‘pacaran’?? Dear, percuma aja pacaran lama-lama kalau toh akhirnya
dia bukanlah jodoh yang Tuhan takdirkan untuk hidup bersamamu. Sudah mati-matian
perjuangkan hubungan, korbankan perasaan dan pikiran, eh ujung-ujungnya kamu
yang ditinggalkan. Ngenes ga tuh??? Yasudah makannya buruan ambil keputusan
yang matang, STOP PACARAN, SEGERAKAN PERNIKAHAN, jika merasa diri belum
berkecukupan, PUASALAH KAMU!! Karena dengan berpuasa kamu akan dapat
mengendalikan hawa nafsu kamu yang sudah berlebihan.
Yang masih
sekolah, ya sekolah dululah yang benar, buat kedua orang tuamu bangga akan
prestasi yang mampu kau torehkan. Jangan sia-siakan kesempatan yang telah Allah
berikan. Lihat dear diluar sana masih banyak orang-orang yang susah makan,
apalagi berkesempatan untuk mengenyam pendidikan. Ingatlah jerih payah orang
tua kita, banting tulang melakoni pekerjaan, demi melihat kalian sekolah dengan
fasilitas yang memuaskan. Bahkan tak jarang sampai meminjam uang karena tak
ingin melihat anaknya merasa kelaparan. Kalau kata kakek aku “Sekolah yang benar,
kelak jika kamu sukses, kamu sendiri yang akan senang”. Senang disini dalam
artian luas ya dear, senang bisa membuat orang tua kita ikut senang, bisa
membuat orang lain menjadi senang, seperti halnya memberikan bantuan atas apa
yang mereka perlukan. Kan sebaik-baik orang adalah yang bermanfaat bagi orang
lain. Yang lagi kuliah, yang benar ya kuliahnya. Yuk sama-sama perbaiki diri
diusia yang sudah bukan anak-anak lagi. Malu lah masa MahaSiswa masih memberikan
c ontoh yang tidak benar, kasihan adik-adik siswanya, jangan ajarkan mereka
kesalahan yang dulu sempat kita lakukan, khususnya ‘pacaran’ ya. Mau dibawa
kemana generasi penerus bangsa jika muda mudinya sibuk sendiri dengan urusan “cari
incaran, pedekatean, modus-modusan, kode-kodean, jadian, pacaran, eh akhirnya ‘ku
hamil duluan sudah tiga bulan’, kan ga LUCU”. Ya emang bukan lagi ngelawak juga
sih ^^V. Kata Pak Polisi yang pernah nilang aku aku gegara lupa pake helm juga “MahaSiswa itu diatas Siswa, masa
berkendara bermotor ga pakai helm?” -_- yang perlu diperhatikan itu yang aku
garis bawahi ya dear, kalimat selanjutnya? Penting juga sih XD. Yuk mareee jadi
mahasiswa yang sesuai dengan statusnya. Ini juga nih mesti diinget, ga semua
orang beruntung dapat kesempatan kuliah lho, kita yang jelas-jelas udah tinggal
benernya aja malah menyelahgunakan kesempatan emas ini. Biaya kuliah tu
lumayan, lumayan bikin orang tua kita putar pikiran, atur siasat keuangan, agar
putra putri kebanggaannya kelak menjadi orang terpandang yang bisa merubah
keadaan perekonomian keluarga juga lingkungan disekitarnya, ya setidaknya dapat
menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang-orang yang Cuma lulusan sekolah
dasar, kan kasihan kebanyakan mereka rela pergi tinggalkan kampung halaman,
akhirnya anak-anak mereka terabaikan. Eh apasih udah jauh banget bahasannya,
hihi maaf-maaf dear ^/\^ Nah sekarang buat teman-teman sekalian yang sudah memiliki
pekerjaan. Apalagi yang kalian harapkan jika memang sudah mempunyai pilihan? Masih
kepingin ganti-ganti pasangan gitu?? Apa?? Engga? Terus apa? Belum mapan? Nunggu
punya rumah idaman? Mobil impian? Ya kelamaan lah dear, makin banyak pula
momen-momen yang bisa syetan manfaatkan terutama saat kamu sedang galau. InSyaa
Allah, dengan menikah rezeki makin lancar selancar jalan tol kali yak :D coba
tanyakan ke mereka-mereka yang sudah punya ikatan halal, bagaimana kehidupannya
setelah menikah, pasti jawabannya sangat-sangat menyenangkan. Selain bebas melaukan
apa saja dengan seseorang yang sangat dia inginkan, hidup pun menjadi lebih
berwarna karena setiap hari makan tak sendirian, dan yang paling penting solat
dirumah pun bisa jamaahan.
Intinya, tak ada
kebahagian yang diawali dengan keburukan, tak ada kebaikan yang disertai murka
Tuhan. Tak ada hal menyenangkan bagi seorang wanita selain kepastian hari
pernikahan. Pilahannya cuma dua, JOMBLO MULIA atau NIKAH MULIA. Silahkan direnungkan,
mohon maaf atas kekurangan yang disampaikan. Wassalam..
*gazhwul fikri yaitu penyerangan
dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat islam guna merubah apa yang ada
didalamnya sehingga tidak ada lagi bisa mengeluarkan darinya hal-hal yang benar
karena telah tercampur aduk dengan hal-hal yang tidak islami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar