Jumat, 04 Oktober 2013

bukan Puisi



Memang susah hidup tanpa teman yang sama-sama sedang berhijrah,
Seperti keselek permen dan ga nemu air minum
Nyesek pernah, Cuma bisa ngelus dada
Yakin Allah selalu ada
                Bukan salah keadaan yang membuatku marah
                Tapi mengapa aku tak pernah bisa untuk mengatakan apa yang sebenarnya
                Hanya dapat berharap semua masalah musnah
                Tanpa harus aku yang melewatinya
Ilmuku memang tak seberapa
Bahkan untuk menegur teman pun aku tak tahu harus bagaimana
Sedang aku tahu jika dia salah
Tapi, apalah, aku tetap saja tak bicara
                Seperti penonton yang hanya bisa menyaksikan mereka berulah
                Membiarkan sang waktu terbuang dengan percuma
                Walau sebenarnya aku tak tega
                Karena ku tahu seperti apa dosanya
Ya, memang aku pun tak selalu benar
Bahkan mungkin masa laluku lebih buruk dari sekarang
Lantas apa aku akan terus berlaku seperti itu saja?
Rasanya tidak, tidak, tidak
                Sudah cukup menjadi pohon yang tak berbuah
                Hanya membuat halaman rumah penuh dengan sampah
                Tak berikan hasil pada pemiliknya
                Sedang dia sangat menginginkannya
Tak Cuma sekali aku mengalah
Menahan keinginan untuk tak luapkan amarah
Menyesali kehendak diri yang tak dapat berbuat apa-apa
Demi kebahagian hakiki kita bersama ridhoNya
                Memang hati tak bisa bicara
                Tuk katakan “Yuk sama-sama kita berhijrah”


Teruntuk orang-orang yang aku sayang....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar