Definisi
Dimenasi tiga merupakan bangun dengan ukuran yang terdiri atas panjang, lebar, dan tinggi. Dimensi tiga juga sering disebut juga dengan bangun ruang. Materi dimensi tiga yang akan dibahas pada halaman ini meliputi unsur dimensi tiga yang akan sering disebut ketika membahas materi dimensi tiga nantinya. Unsur tersebut adalah diagonal sisi, diagonal ruang, bidang frontal, dan bidang diagonal. Unsur tersbut dapat dilihat pada gambar di bawah.

Selain itu, juga akan diulas materi tentang kedudukan antar titik, garis, dan bidang. Hubungan kedudukan pada materi dimensi tiga meliputi kedudukan antar titik, garis, dan bidang. Kedudukan titik yang akan dibahas pada materi dimensi tiga adalah kedudukan titik pada garis, kedudukan titik di luar garis, kedudukan titik pada bidang, dan kedudukan titik di luar bidang.
Perhatikan gambar kubus di bawah!

Kubus disusun atas 8 titik sudut, 12 rusuk sebagai garis, dan 6 persegi sebagai bidang. Cakupan materi dimensi tiga yang akan diulas meliputi pengertian kedudukan antar kompenen penyusun kubus tersebut.
Kedudukan Titik
- Titik Terletak pada Garis
Contoh: Titik A dan Garis AB - Titik Terletak di Luar Garis
Contoh: Titik C dan garis AB - Titik Terletak pada Bidang
Contoh: Titik A dan bidang ABCD - Titik Terletak di luar Bidang
Titik E dan bidang ABCD
Kedudukan Dua Garis
Sebelum masuk pada pembahasan kedudukan garis pada bidang, mari mengulang materi kedudukan dua garis terlbih dahulu. Kedudukan dua garis terdiri atas berimpit, berpotongan, sejajar, dan bersilangan. Simak uraian masing-masing pada pembahasan di bawah.
- Berimpit
Sebuah garis dikatakan berimpit jika kedua garis saling bersekutu.
Contoh: garis AB dan garis AB - Berpotongan
Kedua garis dikatakan berpotongan jika mempunyai satu titik persekutuan yang disebut dengan titik potong.
Contoh: Garis AB dan AD - Sejajar
Kedua garis dikatakan sejajar jika dua garis itu terletak pada satu bidang dan tidak mempunyai titik persekutuan.
Contoh garis AB dan EF - Bersilangan
Kedua garis dikatakan bersilangan jika dua garis itu tidak sejajar sekaligus tidak berpotongan.
Contoh: Garis EH dan AB
Kedudukan Antara Garis pada Bidang
Kedudukan antara garis pada bidang meliputi kedudukan garis terletak pada bidang, kedudukan garis memotong bidang, dan kedudukan garis sejajar bidang. Langsung simak uraian masing-masing pada pembahasan di bawah.
- Garis Terletak pada Bidang
Sebuah garis dikatakan terletak pada bidang jika setiap titik pada garis tersebut terletak juga pada bidang.
Contoh: garis CD dan bidang ABCD - Garis Memotong Bidang
Sebuah garis dikatakan memotong bidang jika garis dan bidang tersebut mempunyai satu titik persekutuan yang disebut titik potong/titik tembus.
Contoh: garis BC menembus bidang ABFE di titik B. - Garis Sejajar dengan Bidang
Garis dikatakan sejajar dengan bidang jika garis dan bidang tersebut tidak mempunyai titik persekutuan atau titik potong.
Contoh: garis GH dan bidang ABFE - Berimpit
Dua bidang dikatakan berimpit jika kedua bidang tersebut saling bersekutu.
Contoh: bidang ABFE dan bidang ABFE - Sejajar
Dua bidang dikatakan sejajar jika kedua bidang tersebut tidak bersekutu pada satu titik manapun.
Contoh: bidang ABFE dan bidang DCGH - Berpotongan
Dua bidang dikatakan berpotongan jika kedua bidang itu mempunyai sebuah garis persekutuan atau garis perpotongan.
Contoh: bidang ABCD dan bidang ABFE