Kamis, 06 November 2014

Me VS Gadget



Ya Allah maaf...
Dari semua nikmat yang tlah hamba terima, ternyata hamba tak membalasnya dengan kebaikan pula. Sepertinya hati ini harus di instal aplikasi pengingat ‘yamul hisab’ dan terus menerus diperbarui. Ya harusnya begitu. Kita itu benar-benar telah terbuai oleh nikmatnya tekhnologi mesin hingga akhirnya kita mendzolimi diri kita sendiri. Khususnya saya. Iya saya. Sebelum Allah kabulkan permintaan saya, saya selalu bilang “Ya Allah via pengen ini, nanti kalo via udah punya, via bakal pake buat yang baik-baik, bakal nambah rajin ibadah, rajin belajar ilmu agama”. Kenyataannya? Ya emang bener dipake yang baik-baik tapi semakin lama semakin goyah niatnya T_T Dan hari ini, iblis berhasil menggoda saya :( saya benar-benar tak mengingat kata-kata saya sebelum akhirnya Allah kabulkan permintaan saya. Ternyata benar, manusia itu terkadang seringkali melampaui batas.
Seperti cerita di jaman Rasululloh. Kala itu ada seorang pemuda yang sangat rajin sekali ibadahnya, dan tak pernah absen untuk solat berjmaah di masjid. Suatu ketika, pemuda itu ingin sekali memiliki seekor kambing untuk digembala, lalu ia mendatangi Rasululloh agar dimintakannya hewan gembala itu kepada Allah SWT. Dan Rasul pun mengabulkan keinginannya itu. Tak lama kemudian pemuda itu pun mendapatkan apa yang dia inginkan selama ini, yaitu seekor kambing gembala. Memiliki seekor kambing saja ternyata tak lantas membuatnya merasa kesusahan, ia masih tetap rajin dengan ibadahnya dan selalu solat berjamaah di masjid. Beberapa hari kemudian, pemuda itu kembali menemui Rasululloh untuk mengutarakan niat baiknya sekaligus meminta bantuan dari baginda Rasul. Ia berniat untuk menambah jumlah kambingnya itu agar ia bisa lebih banyak lagi membantu orang lain yang kurang mampu. Tetapi Rasul tak lantas mengabulkan keinginan pemuda itu begitu saja. Rasul mengingatkan kepada pemuda itu bahwa apa yang telah ia miliki saat ini harusnya bisa ia syukuri, dan apa yang ia inginginkan itu belumtentu baik baginya. Nasehat dari Rasululloh itu sepertinya hanya di dengar begitu saja oleh si pemuda. Dengan negosiasi yang alot, akhirnya pemuda itu mendapatkan apa yang ia inginkan dengan catatan ia tidak akan meninggalkan kewajibannya sebagai seorang muslim dan tetap melaksanakan solat berjamaah di masjid. Dan dengan wajah yang sangat yakin pemuda itu mengiyakan syarat yang Rasul minta. Hari-hari berlalu, seperti biasanya setiap pagi dan sore hari pemuda itu selalu membawa kambing-kambingnya menuju ladang dan tetap menjalankan kewajiban serta melaksanakan solat berjamaah di masjid. Tetapi, ada yang beda dengan hari ini. Kenapa? (iklan oreo ^^V). Kamu tau kenapa? Pemuda itu melalaikan kewajibannya sebagai seorang muslim, ia melalaikan waktu solatnya dan tentunya meninggalkan kebiasaannya untu solat berjamaah di masjid bersama Rasululloh :( dengan alasan cape, pemuda itu lupa dengan kata-katanya dulu dan lupa jika nanti semua kambing-kambingnya itu akan ia pertanggung jawabkan di ‘yamul hisab’.
            Begitulah kiranya kawan. Terkadang kita terlalu menomorsatukan keinginan dibandingkan dengan kebutuhan. Kita lupa, tubuh kita ini butuh asupan makanan yang seimbang antara lahiriyah juga batiniyah. Bercermin dari ceirita diatas, nampaknya diri saya merasa malu. Malu karena telah banyak melalaikan kewajiban karena gadget yang saya punya, yang Allah berikan buat saya :( fasilitas barang elektronik itu sudah membuat saya terlena oleh sosial media dengan dunianya yaitu dunia maya. Hari ini saya telah menggunakan tab saya untuk hal yang tidak baik, apa itu? RAHASIA. Padahal secara sadar saya tau itu salah, tapi bisikan iblis terlalu kuat sehingga saya tak menghiraukan kata hati saya. Dan saya lupa bahwa semua barang yang saya miliki tentunya akan saya pertanggungjawabkan kelak di ‘yaumul hisab’. Dipikir-pikir serem oge ya punya barang banyak, apalagi kalo membuat kita lebih dekat kepada kemudzorotan, astaghfirullohaladzim. Yuk ah geura sadar. Move on dari pembodohan ini, ingat fungsi utama diciptakannya mesin itu untuk mempermudah manusia, khususnya dibidang keilmuan dan berbuat baik tentunya. Oke kawan, sekian dulu curahan hati dari saya, semoga saya tak jatuh ke dalam lubang yang sama, dan lebih banyak-banyak istighfar supaya tenang. Selamat menunaikan ibadah solat maghrib dan jangan lupa baca Al-Kahfi ^_^

Rabu, 05 November 2014

Pasca PPLK



Hai Malam...
Udah lama juga ya kita ga begini, berbagi rasa, cerita, suka, duka, semangat, dll. Maklum belakangan ini aku sibuk sm PPLK.
Semenjak PPLK kayanya banyak berubah sama pola hidup aku. Mulai dari ngaji, solat, makan, ibadah yang lainnya juga banyak yang berubah. Mending kalo jadi bagus, ini malah menyusut. Dengan alasan cape, aku sering banget ninggalin ODOJ, dan sekarang kayanya aku udah resmi hengkang dari ODOJ 3041. Terus solat duha T_T sebenernya rindu banget sama solat duha, tapi apa daya, waktu sebulan membuat istiqomah ini pudar, yang awalnya ga mau banget ninggalin solat duha, semenjak ppl jadi suka ninggalin waktu duha, dan ini tu bukan gue banget >_< sedih. Dan yang lainnya, ke istiqomahan ku dalam berhijab, kadang pake kaos kaki kadang engga. Ditambah virus-virus merah jambu yang mulai meradang yang bikin rasa takut gue akan murka Allah tentang berkhalwat dengan lawan jenis mengikis menjadi tipis. Ah, buruknya masa-masa sebulan itu. Jadi sering galau, dengerin lagu-lagu melow, cetingan yang ga pernah bosen, males-malesan udah jelas.
Padahal minggu kedua aku ppl, Allah kasih aku sakit ‘gejala typus’. Baru geajala belum tipesnya. Gejalanya aja udah bikin aku hampir putus asa. Rasanya udah pasrah banget kalo waktu itu aku harus meninggal karena sakit yang diderita. Rasanya udah ga ada harapan pas suhu badan ga turun ke normal. Tapi setelah kejadian itu. Aku, Shillvia Ramadhan bukannya muhasabah atas apa yang terjadi pada waktu itu. Aku bukannya tambah rajin ibadah, tapi malah justru sebaliknya. Aku terlau disibukkan dengan aktivitas ppl beserta rengrengannya. Aku rindu dekat dengan Allah. Aku rindu menikmati setiap waktu ku dengan mengingatNya, mensyukuri semua nikmatNya, menjadi hamba yang patuh pada setiap perintahNya. Istiqomahku diambang kegagalan.
Dan mulai hari ini, selasa 7 oktober 2014, dengan ucapan Basmallah, aku, Shillvia Ramadhan ingin mengakhiri segala bentuk perbuatan yang dapat memadamkan semangatku untuk tetap Istoqomah menjadi hamba yang disayang Allah ({}), menjadi pemimpi yang dibanggakan oleh kedua orang tua, menjadi wanita yang dilihat oleh kaum hawa, dan menjadi calon istri yang baik untuk suami tercinta :*
SAY NO TO GALAU
SAY NO TO MELOW
SAY NO SURAM
SEMANGKA ^_^