Ya Allah maaf...
Dari semua nikmat yang tlah hamba terima,
ternyata hamba tak membalasnya dengan kebaikan pula. Sepertinya hati ini harus
di instal aplikasi pengingat ‘yamul hisab’ dan terus menerus diperbarui. Ya
harusnya begitu. Kita itu benar-benar telah terbuai oleh nikmatnya tekhnologi
mesin hingga akhirnya kita mendzolimi diri kita sendiri. Khususnya saya. Iya
saya. Sebelum Allah kabulkan permintaan saya, saya selalu bilang “Ya Allah via
pengen ini, nanti kalo via udah punya, via bakal pake buat yang baik-baik, bakal
nambah rajin ibadah, rajin belajar ilmu agama”. Kenyataannya? Ya emang bener
dipake yang baik-baik tapi semakin lama semakin goyah niatnya T_T Dan hari ini,
iblis berhasil menggoda saya :( saya benar-benar tak mengingat kata-kata saya
sebelum akhirnya Allah kabulkan permintaan saya. Ternyata benar, manusia itu
terkadang seringkali melampaui batas.
Seperti cerita di jaman
Rasululloh. Kala itu ada seorang pemuda yang sangat rajin sekali ibadahnya, dan
tak pernah absen untuk solat berjmaah di masjid. Suatu ketika, pemuda itu ingin
sekali memiliki seekor kambing untuk digembala, lalu ia mendatangi Rasululloh
agar dimintakannya hewan gembala itu kepada Allah SWT. Dan Rasul pun
mengabulkan keinginannya itu. Tak lama kemudian pemuda itu pun mendapatkan apa
yang dia inginkan selama ini, yaitu seekor kambing gembala. Memiliki seekor
kambing saja ternyata tak lantas membuatnya merasa kesusahan, ia masih tetap
rajin dengan ibadahnya dan selalu solat berjamaah di masjid. Beberapa hari
kemudian, pemuda itu kembali menemui Rasululloh untuk mengutarakan niat baiknya
sekaligus meminta bantuan dari baginda Rasul. Ia berniat untuk menambah jumlah
kambingnya itu agar ia bisa lebih banyak lagi membantu orang lain yang kurang
mampu. Tetapi Rasul tak lantas mengabulkan keinginan pemuda itu begitu saja.
Rasul mengingatkan kepada pemuda itu bahwa apa yang telah ia miliki saat ini
harusnya bisa ia syukuri, dan apa yang ia inginginkan itu belumtentu baik
baginya. Nasehat dari Rasululloh itu sepertinya hanya di dengar begitu saja
oleh si pemuda. Dengan negosiasi yang alot, akhirnya pemuda itu mendapatkan apa
yang ia inginkan dengan catatan ia tidak akan meninggalkan kewajibannya sebagai
seorang muslim dan tetap melaksanakan solat berjamaah di masjid. Dan dengan
wajah yang sangat yakin pemuda itu mengiyakan syarat yang Rasul minta.
Hari-hari berlalu, seperti biasanya setiap pagi dan sore hari pemuda itu selalu
membawa kambing-kambingnya menuju ladang dan tetap menjalankan kewajiban serta
melaksanakan solat berjamaah di masjid. Tetapi, ada yang beda dengan hari ini. Kenapa?
(iklan oreo ^^V). Kamu tau kenapa? Pemuda itu melalaikan kewajibannya sebagai
seorang muslim, ia melalaikan waktu solatnya dan tentunya meninggalkan
kebiasaannya untu solat berjamaah di masjid bersama Rasululloh :( dengan alasan
cape, pemuda itu lupa dengan kata-katanya dulu dan lupa jika nanti semua
kambing-kambingnya itu akan ia pertanggung jawabkan di ‘yamul hisab’.
Begitulah
kiranya kawan. Terkadang kita terlalu menomorsatukan keinginan dibandingkan
dengan kebutuhan. Kita lupa, tubuh kita ini butuh asupan makanan yang seimbang
antara lahiriyah juga batiniyah. Bercermin dari ceirita diatas, nampaknya diri
saya merasa malu. Malu karena telah banyak melalaikan kewajiban karena gadget
yang saya punya, yang Allah berikan buat saya :( fasilitas barang elektronik
itu sudah membuat saya terlena oleh sosial media dengan dunianya yaitu dunia
maya. Hari ini saya telah menggunakan tab saya untuk hal yang tidak baik, apa
itu? RAHASIA. Padahal secara sadar saya tau itu salah, tapi bisikan iblis
terlalu kuat sehingga saya tak menghiraukan kata hati saya. Dan saya lupa bahwa
semua barang yang saya miliki tentunya akan saya pertanggungjawabkan kelak di
‘yaumul hisab’. Dipikir-pikir serem oge ya punya barang banyak, apalagi kalo
membuat kita lebih dekat kepada kemudzorotan, astaghfirullohaladzim. Yuk ah geura sadar. Move on dari pembodohan ini,
ingat fungsi utama diciptakannya mesin itu untuk mempermudah manusia, khususnya
dibidang keilmuan dan berbuat baik tentunya. Oke kawan, sekian dulu curahan hati
dari saya, semoga saya tak jatuh ke dalam lubang yang sama, dan lebih
banyak-banyak istighfar supaya tenang. Selamat menunaikan ibadah solat maghrib
dan jangan lupa baca Al-Kahfi ^_^